Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi di Indonesia dan Solusinya

permasalahan mendesain efisiensi energi dan solusinya
Ilustrasi permasalahan mendesain efisiensi energi.

Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi

Permasalahan mendesain efisiensi energi menjadi salah satu permasalahan yang tengah berusaha diatasi. Saat berhasil mengatasi permasalahan tersebut, kita bisa hidup lebih baik, berpengaruh pada ekonomi serta lingkungan sekitar.

Tidak mudah untuk memahaminya, memerlukan pemahaman cukup mendalam. Tapi, bagi kamu yang ingin mengetahuinya lebih jauh, cukup simak pembahasan ini yang dibuat detail dan juga mudah dipahami.


Penerapan Efisiensi Energi Membutuhkan Perencanaan yang Tepat

Salah satu permasalahan mendesain efisiensi energi pada umumnya adalah tanpa adanya perencanaan yang tepat, melainkan membuat pemborosan sumber daya. Jika dapat teratasi dengan baik tentu hal ini memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan. 

Tidak heran pemerintah sudah mulai melakukan penekanan penggunaan sumber energi agar lebih hemat. Melalui perlakuan energi yang efisien tentunya dapat menanggulangi krisis energi yang terjadi di dunia, terutama Indonesia sendiri.

Merancang efisiensi energi saat ini menjadi tantangan yang memerlukan solusi yang cepat dan tepat. Penggunaan energi berlebih akan terus meningkatkan pemanasan global serta masalah lainnya.


Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi: Konsep dan Tantangannya

Cukup sulit menerapkan solusi-solusi yang sudah tersedia, dengan tujuan mengurangi jumlah energi serta bahan kimia dalam kehidupan yang bisa merusak lingkungan. Tantangan dalam masalah ini, mayoritas berasal dari kita sendiri yang aktif menggunakan energi setiap harinya.

Kehidupan pasti bergantung pada energi. Mulai dari penggunaan listrik, bahan bakar, serta pemanfaatan energi untuk kebutuhan rumah tangga. Tapi menggunakan secara berlebihan akan menimbulkan masalah serius dan merusak lingkungan.

Seperti terjadinya pemanasan global, efek rumah kaca semakin kuat dan lainnya. Maka dari itu, kita harus segera menerapkan pola hemat energi yang lebih efisien.

Memahami Efisiensi Energi Lebih Dalam

Efisiensi energi sendiri merupakan cara untuk menghemat penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam penggunaan peralatan atau sistem yang menggunakan energi. Menghemat energi tidak hanya menghemat biaya hidup, tapi juga berdampak baik bagi lingkungan sekitar.

Beberapa contoh penerapan energi yang efisien dapat kita lakukan dengan penggunaan alat pemanas ataupun pendingin ruangan secukupnya. Sebagai alat penerangan bisa memakai lampu LED atau skylight hemat energi. 

Kita akan mendapatkan intensitas pencahayan sama halnya dengan penggunaan lampu pijar biasa, tapi akan lebih hemat energi.

Sehingga kita bisa mendapatkan tingkat pencahayaan yang sama seperti lampu pijar biasa tapi lebih hemat energi. Meski terlihat mudah, namun banyak dari kita yang masih sulit untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan Umum Mendesain Efisiensi Energi

Menerapkan optimalisasi energi menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas. Meruju dari Badan Energi Internasional, terjadi peningkatan konsumsi energi pada bangunan.

Dengan mengurangi proses industri serta transportasi akan mengurangi ⅓ permintaan energi di dunia (tahun 2050). Selain itu, efisiensi energi juga akan berperan dalam mengendalikan emisi gas rumah kaca di tingkat global.

Efisiensi energi yang didukung oleh pemanfaatan energi terbarukan menjadi pilar kembar dalam kebijakan energi berkelanjutan, sekaligus menjadi prioritas utama untuk mengatasi permasalahan energi tak terbarukan.

Beberapa negara yang menerapkan efisiensi energi telah merasakan manfaatnya, termasuk meningkatkan keamanan nasional. Hal ini dicapai dengan mengurangi ketergantungan pada impor energi dari luar negeri sekaligus memperlambat penurunan cadangan sumber daya domestik.


Contoh Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi di Berbagai Sektor

Permasalahan mendesain efisiensi energi di berbagai sektor terjadi cukup serius. Dalam beberapa bidang cukup sulit mengatasinya. Karena penerapan optimalisasi energi tidak harus mengorbankan kenyamanan atau fungsi dari suatu objek. Masalah ini terjadi dalam sejumlah bidang;

1. Sektor Industri

Sektor industri berperan penting dalam kehidupan manusia. Namun, dapat menimbulkan permasalahan efisiensi energi disebabkan minimnya kesadaran konsumen, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan mengenai pentingnya efisiensi energi ini.

Seperti menggunakan energi yang tidak efisien sehingga menyebabkan pemborosan sumber daya dan mengakibatkan emisi gas rumah kaca. Kemudian juga penggunaan bahan kimia berbahaya, menggunakan pelarut organik berbasis fosfor atau logam berat.

2. Sektor Transportasi

Permasalahan juga terjadi sektor transportasi, misalnya ketergantungan pada bahan bakar fosil. Saat ini semua alat transportasi mayoritas menggunakan bahan bakar fosil yang tergolong sebagai energi tidak terbarukan.

Karena penggunaanya terus meningkat dan terus bertambah, penggunaan bahan bakar jenis bensin ataupun diesel menciptakan karbon dioksida tinggi. Apalagi, permintaan energi berupa bahan bakar ini akan meningkat 3x lipat di tahun 2050 sesuai dengan proyeksi dari Dewan Energi Dunia.

3. Sektor Perumahan dan Gedung

Permasalahan mendesain efisiensi energi juga terjadi dalam sektor rumah tangga baik itu perumahan atau berupa gedung. Karena rendahnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat efisiensi energi dalam kehidupan.

Terjadinya masalah ini juga karena hambatan finansial, peralihan dari peralatan biasa ke pernagkat hemat energi membutuhkan biaya awal yang mahal. Tidak semua orang memiliki finansial yang stabil.

4. Sektor Energi Terbarukan

Selanjutnya masalah ini juga semakin serius karena faktor utamanya, belum merata kesadaran masyarakat untuk lebih menghemat energi. Sehingga permintaan pada produk hemat energi masih rendah sampai hari ini.

Beberapa orang tidak menyukai penggunaan turbin angin, pengaplikasian panel surya di pedesaan juga masih terlihat tidak biasa. Dan karena kurang memberikan penyuluhan pada masyarakat terkait masalah ini.

Selain itu, permasalahan mendesain efisiensi energi juga terjadi karena sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari tidak selalu tersedia. Membutuhkan sistem penyimpanan lebih efisien agar energi tetap tersalurkan dengan baik setiap harinya.


Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi Kimia Hijau

Permasalahan mendesain efisiensi energi kimia hijau menjadi alasan mandeknya penerapan energi kimia ramah lingkungan. 

Padahal dengan penerapan energi satu ini diyakini bisa menjadi solusi untuk mengurangi polusi agar mendapatkan kehidupan dan lingkungan yang lebih baik. Untuk memahaminya lebih jauh simak pengertiannya terlebih dahulu.

Pengertian Kimia Hijau, Tantangan Implementasi dan Contohnya

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency - EPA), kimia hijau merupakan penerapan ilmu serta prosesnya agar bisa mencegah polusi serta merancang produk lebih ramah terhadap lingkungan.

Atau artinya mendesain kembali produk kimia serta proses pembuatannya, agar mereduksi pengaruh negatifnya pada lingkungan dan kesehatan. Terdapat tantangan tersendiri dalam penerapannya.

Seperti pengembangan proses berkelanjutan agar layak secara ekonomi. Harus bisa menemukan bahan baku tidak beracun juga terbarukan. Peran kimia hijau harus bisa mengurangi limbah dalam proses konsumsi energi. 

Harus bisa memenuhi standar lingkungan serta keselamatan yang ketat, tapi tetap menjaga efektivitas biaya dan kinerjanya. Contoh penerapannya adalah;

  • Penggunaan busa pelapis, untuk panel isolasi vakum agar menurunkan biaya energi pemanasan.

  • Penggunaan cat lapisan eksterior, karena memiliki daya pantul yang tinggi, sehingga dapat mengurangi suhu dalam ruangan agar lebih hemat energi pendingin.

  • Penggunaan Phase Change Materials, bisa menyerap serta menyimpan panas berlebihan pada siang hari dan akan membuangnya ketika malam hari.

  • Pemanfaatan bahan baku terbarukan, lebih banyak menggunakan energi dari sumber bahan baku terbarukan dibandingkan energi fosil.

  • Menggunakan produk pribadi dengan bahan organik

  • Gunakan transportasi ramah lingkungan, bisa dengan bersepeda, berjalan kaki, transportasi umum atau gunakan kendaraan listrik.

  • Biosolar 40 (B40), merupakan bahan bakar diesel dengan bahan nabati ramah lingkungan yang akan mulai diedarkan tahun 2025.

  • Pertanian organik, tidak menggunakan pupuk kimia yang dapat memberikan dampak negatif pada hasil produks dan tanah.

  • Ecobrick, bata ramah lingkungan yang diproduksi dari limbah non-biologis padat yaitu botol plastik.

Contoh penerapan tersebut akan membantu meningkatkan kebaikan terhadap lingkungan, sehingga kita akan jauh lebih nyaman.


Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi dan Solusinya

Di dalam tahapan merancang efisiensi energi, akan muncul berbagai tantangan, terutama langkah ini harus menggeser kebiasaan atau ketergantungan manusia pada energi tak terbarukan. Sehingga timbulah sejumlah masalah;

  • Keterbatasan teknologi pada wilayah tertentu, sebab tidak semua wilayah mempunyai akses pada teknologi yang hemat energi. Misalnya pada daerah-daerah terpencil dan negara berkembang.

  • Kualitas produk, banyak orang mempertimbangkan kembali karena pengaruh dari kualitas produk dan layanannya. Misalnya penerangan yang hemat energi pencahayaan tidak seterang lampu pijar pada umumnya.

  • Finansial, yang menjadi permasalahan lainnya dalam penerapannya karena masalah ekonomi juga kehidupan sosial. 

  • Kurangnya kebijakan serta regulasi, berkaitan dengan hal ini sehingga menghasilkan permasalahan. Misalnya, kebijakan pemerintah yang kembali membuka ekspor pasir laut, yang akan mereduksi cadangan SDA tak terbarukan.

  • Biaya awal yang tinggi, disebabkan oleh penggunaan teknologi canggih untuk efisiensi energi harganya juga lebih mahal ketika di awal.

  • Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat, menjadi permasalahan yang terakhir.

Solusi Mendesain Efisiensi Energi

Dengan berbagai permasalahan tersebut, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Ada sejumlah cara yang dapat kamu terapkan sebagai solusi menyelesaikan masalahnya;

  • Menggunakan peralatan hemat energi menjadi solusi yang paling utama. Segala sesuatu dimulai dari diri kita sendiri, maka mulai beralih menggunakan produk hemat energi. Meski harganya sedikit lebih mahal di awal, akan lebih hemat jika kamu gunakan dalam jangka panjang.

  • Minimalkan limbah, ada banyak limbah dimuka bumi mulai dari yang sulit didaur ulang hingga dapat didaur ulang. Manfaatkan sampah sebaik mungkin, misalnya tumbuhan menjadi pupuk, sampah plastik menjadi kerajinan tangan dan cara lainnya.

  • Lokasi tempat tinggal yang tepat, selanjutnya dalam mengatasi masalah ini cobalah memilih rumah. Gunakan sisi utara rumah sebagai ruang menghabiskan waktu bersama. Agar paparan sinar matahari tetap maksimal terutama pada musim dingin dan juga menjaga rumah tetap hangat dan terang.

  • Gunakan ventilasi terkontrol, bangun rumah dengan ventilasi terkontrol baik. Seperti kipas hisap dan jendela yang bisa mengontrol ventilasi untuk menjaga kualitas udara.

Peranan Pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan merumuskan kebijakan energi terbarukan dan mendukung implementasinya melalui berbagai regulasi;

  • Hukum yang mendukung, pertama pemerintah merancang dan menetapkan kebijakan hukum yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Dengan membuat perumusan regulasi intensif untuk investasi dalam sektor ini.

    Pemerintah memberi peluang untuk para investor serta perusahaan swasta untuk ikut andil dalam pengembangan energi terbarukan.

  • Memberikan subsidi dan insentif, sebagai suatu langkah yang diambil pemerintah, seperti pemberian keringanan pajak, pembebasan bea impor, serta dukungan terhadap proyek-proyek yang mempromosikan energi terbarukan.

  • Pengembangan infrastruktur energi terbarukan, fokus pada pengembangan fasilitas yang mendukung konsumsi, produksi, dan distribusi energi terbarukan.

    Mencakup investasi pada jaringan transmisi listrik, pusat penyimpanan energi, serta stasiun pengisian untuk kendaraan listrik.

  • Memfasilitasi dan mendorong inovasi dalam teknologi energi terbarukan, dengan memberi dukungan finansial juga biaya produksinya.

  • Meningkatkan pendidikan serta kesadaran masyarakat, terkait pentingnya dan manfaat dari energi terbarukan. Sehingga dapat merubah pola konsumsi masyarakat dalam membeli barang atau produk konsumsinya.

  • Pengelolaan lingkungan serta pembangunan yang berkelanjutan, peran pemerintah sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan energi terbarukan dan pelestarian lingkungan.

  • Memastikan proyek terbarukan tidak mengganggu atau merusak ekosistem alam sekitar.


Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi di Indonesia

Indonesia sendiri menghadapi permasalahan mendesain efisiensi energi dan menanggapinya cukup serius. Terutama Indonesia seringkali menghadapi perubahan iklim ekstrim, karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

Bersumber dari situs ESDM mengungkapkan, menurut World Energy Council Indonesia mempunyai lima sumber energi. Dalam menghadapinya harus menyeimbangkan energy equity, energy security, serta keberlanjutan lingkungan.

Namun hal ini belum bisa terlaksana dengan baik, karena sejumlah masalah yang terjadi di Indonesia. 

1. Kondisi Energi di Indonesia

Mengutip dari situs Kementerian ESDM, Indonesia kaya akan energi fosil atau tak terbarukan, tahun 2024 menunjukan angka yang tinggi dalam penggunaan energi fosil. Batu bara; 38%, minyak bumi 32%, gas alam 19%, dan EBT Energi Baru Terbarukan (EBT) 11,2%.

Angka ini menunjukan ketergantungan Indonesia terhadap penggunaan minyak bumi dan batu bara yang tinggi. Indonesia sendiri menjadi produsen batu bara terbesar di dunia yang mengekspor ke negara Asia.

Padahal seperti kita pahami, batu bara merupakan energi tak terbarukan yang mana proses pemulihannya membutuhkan waktu lama.

Proses pengerukan batubara ini menimbulkan sejumlah masalah seperti; penurunan kualitas batu udara dan air, pencemaran lingkungan, perubahan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, dan mengancam keanekaragaman hayati.

Sedangkan di sisi lain, potensi energi baru dan terbarukan masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

2. Kendala Sosial dan Ekonomi

Permasalahan mendesain efisiensi energi di Indonesia lainnya karena kendala sosial dan ekonomi, maksudnya pemerintah belum memberikan edukasi secara maksimal pada masyarakat terkait pentingnya barang hemat energi.

Selain itu, kebanyakan masyarakat juga tergolong belum mampu untuk membeli barang yang hemat energi karena biaya awalnya mahal. Membutuhkan solusi tepat agar masyarakat dapat mengaplikasikannya secara merata.

3. Solusi yang Indonesia Tempuh

Ada sejumlah cara yang dapat Indonesia lakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Yakni dengan;

  • Meningkatkan penggunaan energi terbarukan

  • Memperkuat koordinasi antar lembaga

  • Penerapan pajak emisi agar emisi bisa berkurang

  • Berikan dukungan berupa investasi

  • Alihkan subsidi energi, misalnya dari energi fosil mulai beralih ke energi terbarukan

Saat ini, di Indonesia sudah banyak lampu hemat energi dan tersebar luas di pasaran menjadi salah satu solusi agar lebih hemat listrik. Kemudian juga masuk kendaraan berbasis listrik.

Kendaraan listrik jauh lebih hemat dan lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan gas emisi atau polusi dari bahan bakar bensin. Menjadi salah satu solusi tepat, tapi tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan, karena harganya yang mahal.


Sudah cukup banyak barang-barang hasil produksi lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Masalahnya, tidak semua orang memiliki perekonomian stabil sehingga cukup menyulitkan untuk mendapatkan produk ramah lingkungan.

Selain faktor itu, proses pengerukan energi tak terbarukan terus berlangsung dan semakin meningkat di Indonesia yang menunjukan kualitas kebijakan pemerintah itu sendiri. Belum adanya kesadaran penuh bahwa pengerukan secara terus menerus akan semakin merusak alam.

Sebelum memberikan edukasi pada masyarakat betapa pentingnya penerapan penghematan energi, pemerintah harus membenahi juga hal tersebut terlebih dahulu.

Permasalahan mendesain efisiensi energi seperti ini membutuhkan peran semua orang secara serentak agar manfaatnya dapat dirasakan bersama.

Tim PortalEnergi
Tim PortalEnergi Melalui tulisan di blog ini, kami ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pemahaman pembaca di industri energi.

Posting Komentar untuk "Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi di Indonesia dan Solusinya"